Artikel

Universitas Muhammadiyah Surabaya Gelar Yudisium dan Orasi Ilmiah: Menggali Arah Pengembangan Program Studi Keislaman

  • Di Publikasikan Pada: 14 Aug 2024
  • Oleh: Admin

educare.co.id, Surabaya – Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) baru-baru ini menyelenggarakan acara penting: Yudisium dan Orasi Ilmiah dengan tema “Arah Pengembangan Program Studi Keislaman di PTKIS Merespon Dinamika dan Tantangan Pendidikan Islam Global”. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 3 Agustus 2024, di Auditorium At Tauhid Tower, UMS.

Narasumber utama acara ini adalah Abu Rokhmad, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Dalam pidatonya, Abu Rokhmad menggarisbawahi pandangan mendalam mengenai tantangan yang dihadapi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) saat ini.

Abu Rokhmad menjelaskan, meski PTKI sudah membuka berbagai program studi umum, seringkali masih ada kesan di masyarakat bahwa kuliah di PTKI identik dengan kuliah agama. Hal ini mengakibatkan lulusan SLTA atau Madrasah lebih memilih Perguruan Tinggi Umum (PTU) untuk program studi umum, sedangkan PTKI seringkali dipandang sebagai pilihan “kelas dua”. Ia menyebutkan bahwa kebanyakan pendaftar prodi umum di PTKI adalah mereka yang tidak diterima di PTU, mencerminkan adanya cognitive bias di masyarakat.

“Selama ini, prodi umum di PTKI seringkali dianggap kurang berkualitas dibandingkan dengan PTU,” ungkap Abu Rokhmad. Dia menekankan pentingnya memiliki pondasi keilmuan yang kuat untuk mahasiswa prodi keagamaan agar mereka dapat menghasilkan sarjana yang berkompeten dan memiliki kedalaman ilmu yang memadai.

Sebagai langkah menuju perbaikan, Ditjen Pendidikan Islam kini mendorong program studi keagamaan untuk menerapkan model Tafaqquh Fiddin, yang berfokus pada peningkatan kompetensi dan kualitas. Ini berarti penerimaan mahasiswa akan dilakukan dengan saringan yang lebih ketat, sehingga yang diterima meskipun sedikit, namun memiliki kualitas yang tinggi.

Abu Rokhmad juga menambahkan bahwa Ditjen Pendidikan Islam memberikan afirmasi dan kesempatan pengembangan bagi PTKIS dan prodi keagamaan melalui berbagai inisiatif. Salah satu contohnya adalah memberikan ruang khusus untuk bantuan penelitian, yang diharapkan akan meningkatkan kualitas SDM di PTKIS dan prodi keagamaan.

“Dengan adanya dukungan ini, kami berharap SDM di PTKIS dan prodi keagamaan dapat lebih banyak terlibat dalam riset, yang pada gilirannya akan meningkatkan kompetensi dan kualitas pendidikan di bidang keislaman,” tandas Abu Rokhmad.

Acara ini tidak hanya memberikan wawasan penting mengenai pengembangan pendidikan Islam di tingkat tinggi, tetapi juga menunjukkan komitmen UMS dan Ditjen Pendidikan Islam dalam menciptakan inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.