Artikel

Satu Dosen Seribu Sitasi: Pascasarjana UM Surabaya Menuju Akreditasi Unggul

  • Di Publikasikan Pada: 08 Sep 2022
  • Oleh: Admin

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengadakan Upgrading Sitasi Dosen Pascasarjana, Rabu (7/9/2022). Acara yang bertempat di Gedung At Tauhid Tower UM Surabaya itu diikuti seluruh dosen pascasarjana sekitar 20 orang dengan tema ”Satu Dosen Seribu Sitasi”. Salah satu tujuannya adalah mencapai akreditasi unggul.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (P3I) UM Surabaya dr Yelvi Levani MD MSc. Dia berfokus membahas terkait sitasi di Sinta, ID GARUDA, dan WoS. Adapun narasumber kedua adalah Kepala Pusat Teknologi Informasi (PTI) UM Surabaya Lukman Hakim MT yang membahas sitasi di Google Scholer.

Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Rektor IV Bidang AIK, Digitalisasi, dan Kerjasama Dr Mudzakir MKep mengatakan, program pendampingan ini merupakan komitmen pimpinan dalam meningkatkan literasi digital bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan UM Surabaya.

“Selain itu, kita harapkan masyarakat kampus khususnya PS S-2 UM Surabaya menjadi lebih aware dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, terutama untuk memenuhi kualifikasi dosen profesional terkait publikasi, sitasi, kepakaran keilmuan, dan lain-lain,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana yang diwakili Sekretaris Direktur Pascasarjana Dr Sholikhul Huda MFilI mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pascasarjana dalam rangka peningkatan kapasitas digitalisasi akademik dosen pascasarjana yang saat ini sudah menjadi kebutuhan sehingga mereka harus melek digital.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan pemikiran dan karya-karya akademik para dosen pascasarjana ke khlayak publik, baik tingkat nasional maupun dunia internasional, melalui sitasi di beberapa situs seperti Google Scholer, SINTA, GARUDA, WoS dan Scopus.

“Hal ini merupakan bagian dari program pascasarjana sebagai pusat pengkajian dan  pengembangan keilmuan osial Islam dalam rangka pembangun peradaban masyarakat Indonesia yang berkemajuan,” jelasnya.

Kegiatan ini sangat menarik. Peserta pun sangat antusias karena merasa mendapatkan ilmu baru dalam digitalisasi akademik. (Admin)